Rabu, 17 Februari 2010

EFEK GYPSUM BAGI KESEHATAN

Efek Gypsum bagi kesehatan

Gypsum merupakan bahan yang sering digunakan oleh masyarakat akhir-akhir ini selain harganya murah gypsum juga mudah dibentuk menjadi berbagai macam barang-barang rumah tangga. Gypsum juga merupakan bahan yang sangat mudah didapatkan di alam meskipun begitu terkadang dalam pengolahannya Gypsum dapat menghasilkan beberapa zat-zat berbahaya dan dapat menimbulkan efek samping jangka panjang. Gypsum merupakan mineral yang sangat lembut yang tersusun dari kalsium sulfate dehydrate, yang memiliki rumus kimia CaSO4 2H2O. JENIS GYPSUM
Gypsum memiliki beberapa bentuk, yaitu:
• Selenite:
Merupakan Gypsum yang berbentuk pipih terkadang memiliki kristal kembar.
Gypsum jenis ini memiliki serabut dan lembut. Jenis ini bisa menjadi butiran kecil.
• Alabaster:
Merupakan Gypsum yang berwarna putih dan berjaring halus. Jenis ini banyak
di gunakan untuk ornamen bangunan.
• Desert Rose:
Merupakan Gypsum yang berbentuk seperti bunga dan berpasir. Jenis ini biasa di temukan di daerah yang gersang.
KEGUNAAN GYPSUM
Terdapat banyak kegunaan dari Gypsum. Kegunaannya adalah:
• Tembok kering
• Bahan plester tembok
• Perekat di lapangan tenis tanah liat
• Kapur papan tulis
• Langit-langit rumah
• Ornamen pada dinding
• Bingkai foto
Penelitian yang dilakukan Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, Badan Tenaga Nukir Nasional tentang kandungan radioaktivitas alam pada bahan bangunan Gypsum. Yaitu dengan cara melakukan penimbangan dan pengukuran radioaktivitas alam pada sample Gypsum menggunakan metode relatif gamma spektrometry memakai detektor germanium HPGe (High Purity Germanium) mengacu pada NCRP(National Council on Radiation Protection and Measurements) Report No.58. Sumber standar yang digunakan adalah sumber multi gamma Eu-152 buatan LMRI Perancis. Data hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada bahan bangunan Gypsum, terdapat kandungan radioaktivitas alam berupa U-234 (0,197 ± 74%) kBq/kg, Ra-226 (17,382 ± 4%) kBq/kg, Pb-210 (5,926 ± 4%) kBq/kg, Po-210 (1,269 ± 4%) kBq/kg, Ra-228 (0,052 ± 4%) kBq/kg,Ac-228 (0,709 ± 4%) kBq/kg dan Th-228 (0,752 ± 4%) kBq/kg. Kandungan radioaktif alam pada Gypsum tersebut merupakan penghasil gas radon yang mempunyai waktu paro panjang. Hal ini sangat berdampak secara radiologis pada pemakai.
Hasil Pengukuran kandungan radioaktivitas alam pada Gypsum Bahan Gypsum mengandung unsur-unsur radioaktif alam sehingga dapat beresiko secara radiologis dimana hal ini belum tersosialisasi oleh para pemakai. Sumber radioaktif alam yang terkandung dalam gypsum adalah U-238 dan Th-232 beserta anak-anak luruhnya yang merupakan sumber radiasi alam yang perlu diwaspadai untuk keselamatan lingkungan. Radionuklida alam U-238 dan Th-232 mengalami peluruhan radioaktif dengan memancarkan partikel alpha yang disertai radiasi gamma. Pelepasan partikulat U-238 dan Th-232 beserta anak luruhnya ke lingkungan sebagian besar terjadi pada tahap pemisahan, penggerusan dan pengangkutan batuan fosfat. Pada keadaan konsentrasi gas radon yang merupakan anak luruh dari U-238 tinggi dapat berpotensi menimbulkan efek radiasi terhadap kesehatan para pemakai produk tersebut. Tahap ini radionuklida U-238, Ra-226, Po-210, dan Th-230 cenderung berada dalam kesetimbangan. Dalam tahap preparasi sampel, biasanya kesetimbangan ini terganggu sehingga konsentrasi masing-masing radionuklida tersebut perlu di ukur nilai aktivitas untuk dinilai tingkat bahayanya. Menurut tabel di atas tampak bahwa prosentase terbesar kandungan radioaktivitas alam yaitu Ra-226. Ra-226 akan meluruh menjadi Rn-222 yang merupakan gas pengemisi partikel alpha yang dapat mengkontaminasi atmosfer. Pada peluruhan U-238 menghasilkan radionuklida stabil Pb-206. Pada proses peluruhan tersebut, yang menjadi perhatian dalam berbagai penelitian adalah prose peluruhan antara Ra-226 sampai Pb-210. Pada proses tersebut terdapat adanya produk radionukkida radon yang berperan sebagai sumber radiasi lingkungan dalam jangka waktu lama sehingga akan menaikkan tingkat penyinaran radiasi terhadap masyarakat. Pada deret peluruhan U-235 , Th-232 dan U-238 akan menghasilkan anak luruh radon, yaitu Rn-219, Rn-220 dan Rn-222. Anak luruh Radon Rn-219 hasil peluruhan U-235 mempunyai sifat karakteristik waktu paro 3,98 detik. Sedangkan Rn-220 mempunyai waktu paro 55 detik dan Rn-222 mempunyai waktu paro 3,8 hari. Pada proses peluruhannya Rn-219 dan Rn-220 akan meluruh sebelum melepaskan diri dari material bangunan yang mengikat isotop induknya dan terlepas ke atmofer. ZAT-ZAT RADIOAKTIF GYPSUM Menurut hasil penelitian, Gypsum memiliki kandungan radioaktif yang berbahaya bagi manusia. Zat-zat radioaktif itu adalah: 1. U-234 U atau Uranium merupakan sebuah logam berat, beracun, berwarna putih keperakan dan radioaktif alami, uranium termasuk ke seri aktinida Sering digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan senjata nuklir. 2. Ra-226/Ra-228 Ra atau Radium adalah sebuah unsur kimia yang mempunyai nomor atom 88.Radium berwarna hampir putih bersih, namun akan teroksidasi jika terekspos kepada udara dan berubah menjadi hitam. Radium mempunyai tingkat radioaktivitas yang tinggi. Radium juga dapat berubah menjadi Rn atau biasa disebut radon. 3. Pb-210 Pb atau Timbal adalah suatu unsur kimia yang memiliki nomor atom 82. Lambangnya diambil dari bahasa Latin Plumbum.Unsur ini beracun dan efek dari racun ini dapat menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian. 4. Po-210 Po atau Polonium adalah suatu unsur kimia yang memiliki dan nomor atom 84. Unsur radioaktif yang langka ini termasuk kelompok metaloid yang memiliki sifat kimia yang mirip dengan telurium dan bismut. Polonium digunakan dalam percobaan nuklir dengan elemen sepeti Berilium yang melepas neutron saat ditembak partikel alpha. Radioaktifitas yang besar dari unsur ini menyebabkan radiasi yang berbahaya bahkan pada sekumpulan kecil unsur Polonium. 5. Ac-228 Ac atau Aktinium adalah suatu unsur kimia yang memiliki nomor atom 89. memiliki warna keperak-perakan dan massa atom (227) g/mol. Kimiawinya mirip lantanida, yang sulit d pelajari karena radiasi yang hebat dari produk peluruhan. 6. Th-228 Th atau Torium adalah suatu unsur kimia memiliki nomor atom 90. Memiliki warna putih keperakan dan memiliki massa atom 232.03806(2) g/mol. Thorium tersebar luas, namun mineral utama adalah pasir monazite, suatu kompleks fosfat yang juga mengandung lantanida. EFEK SAMPING GYPSUM Menurut hasil penelitian, pada Gypsum terkandung Ra-226 dan Ra-228 yang dapat berubah menjadi Rn-222, dan apabila Rn-222 terhisap akan mengendap di dalam saluran pernafasan sehingga sebagian kecil radon akan mengendap di paru-paru. Sehingga akan akan berpotensi menimbulkan kanker paru-paru. Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan. Kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru. Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru). Dalam hal ini Rn-222 atau yang biasa disebut radon merupakan sumber utama dari kanker paru-paru radon juga banyak terdapat pada rokok dan pada beberapa kasus penyebab utama dari kanker paru-paru berasal dari radon yang terdapat di rumah tangga dan salah satu sumber radon yang ada di rumah tangga adalah asbes dan Gypsum, dan hal ini kurang disadari pemakai apalagi dengan kondisi sekarang dimana masyarakat lebih memilih harga yang lebih murah. Apabila ini di teruskan dapat mengakibatkan semakin tingginya resiko terkena kanker paru-paru. Semakin tinggi konsentrasi radon pada gedung atau rumah akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker paru-paru bagi penghuninya. CARA MENANGGULANGI EFEK SAMPING GYPSUM Menurut hasil penelitian terdapat beberapa cara untuk mengurangi resiko terhisapnya Rn-222 atau radon, yaitu dengan cara: 1. Membuat Sirkulasi Udara dengan baik Hal ini dimaksudkan agar debu-debu radon yang beterbangan bisa segera keluar dari rumah dan tidak masuk ke dalam paru-paru. 2. Menggunakan Kipas angin Lebih baik menggunakan kipas angin daripada AC karena kipas angin dapat membantu keluarnya debu radon, selain itu apabila kita menggunakan AC debu radon tidak akan keluar dari ruangan dan akan terus berputar di ruangan tersebut. 3. Penghisapan udara untuk ruang bawah tanah Menghisap udara di ruang bawah tanah bertujuan agar debu radon yang ada di ruang bawah tanah dapat berkurang, hal ini harus dilakukan karena ruang bawah tanah memiliki sikulasi udara yang buruk untuk menutupi hal itu menghisap udara pada ruang bawah tanah merupakan cara yang terbaik. 4. Menempel lantai dan dinding dengan bahan karpet dalam bangunan Cara ini cukup sulit dilakukan karena membutuhkan biaya yang besar tujuan melakukan hal ini adalah supaya radon yang berada di tembok Gypsum tidak dapat keluar dengan sempurna selain itu radon yang sudah keluar dapat tersaring dengan adanya karpet di dinding dan lantai jadi kita cukup membersikannya dengan Vacuum Cleaner. 5. Gunakan masker saat bekerja dengan bahan Gypsum Apabila ingin membuat ornamen rumah atau tembok dengan bahan Gypsum usahakan untuk memakai masker agar radon dari Gypsum tidak terhirup masuk ke dalam paru-paru. KESIMPULAN 1. Terdapat banyak kegunaan Gypsum bagi masyarakat. 2. Gypsum mempunyai potensi bahaya radiasi karena mengandung unsur-unsur radioaktif alam dan berperan sebagai penghasil gas radon yang dapat menaikkan tingkat radiasi alam di lingkungan dan berdampak pada kesehatan tubuh manusia. 3. Kandungan radioaktivitas alam pada bahan bangunan Gypsum berupa U-238 dan Th-232 beserta anak-anak luruhnya seperti U-234 (0,197 ± 4%) kBq/kg, Ra-226 (17,382 ± 4%) kBq/kg, Pb-210 (5,926 ± 4%) kBq/kg, Po-210 (1,269 ± 4%) kBq/kg, Ra-228 (0,052 ± 4%) kBq/kg, Ac-228 (0,709 ± 4%) kBq/kg dan Th-228 (0,752 ± 4%) kBq/kg. 4. Radon dapat menyebabkan kanker paru-paru karena radon akan mengendap pada paru-paru dan mengakibatkan kanker paru-paru. 5. Pemanfaatan sirkulasi udara yang lancar, menggunakan kipas angin, menambal celah lantai yang berlubang, penghisapan udara untuk ruang bawah tanah, atau menempel lantai dan dinding dengan bahan karpet dalam bangunan dapat mengurangi dampak radiologis bahaya radiasi yang diakibatkan oleh Gypsum karena dapat mengurangi konsentrasi radon di dalam ruangan. 6. Apabila ingin membuat ornamen rumah atau tembok dengan bahan Gypsum usahakan untuk memakai masker agar radon tidak terhirup masuk. SARAN 1. Sebaiknya pemakaian Gypsum di kurangi karena dapat mengakibatkan penyakit pernafasan seperti kanker paru-paru. 2. Lebih baik kembali ke alam memakai kayu sebagai langit-langit maupun dinding rumah, apabila tidak memungkinkan memakai kayu dan memilih memakai Gypsum buatlah sirkulasi udara yang baik agar partikel-partikel berbahaya yang terdapat pada Gypsum bisa keluar dari ruangan dengan mudah. 3. Lebih mensosialisasikan efek samping dari Gypsum agar masyarakat dapat mempertimbangkan lagi apabila ingin menggunakan Gypsum. Sumber : Cotton, Albert F. dan Geoffrey W. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia.
http://resannisa.blogspot.com/2009/08/efek-gypsum-bagi-kesehatan_12.html

Selasa, 16 Februari 2010

ALKALI TANAH dan kegunaannya

Alkali Tanah

Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah sebab unsur unsur tersebut bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah. Logam alkali tanah umumnya reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan logam alkali.

Unsur–unsur logam alkali tanah


Berilium Kalsium Stronsium Barium Magnesium

1. Kelimpahan Unsur Logam Alkali Tanah

Di alam unsur-unsur alkali tanah terdapat dalam bentuk senyawa.Magnesium dan kalsium terdapat dalam batuan silikat dan aluminosilikat sebagai kationiknya. Oleh karena kation-kation dalam silikat itu larut dalam air dan terbawa oleh air hujan ke laut maka ion-ion Ca2+ dan Mg2+ banyak ditemukan di laut, terutama pada kulit kerang sebagai CaCO3. Kulit kerang dan hewan laut lainnya yang mati berakumulasi membentuk deposit batu kapur. Magnesium dalam air laut bereaksi dengan sedimen kalsium karbonat menjadi dolomit, CaCO3.MgCO3. Mineral utama berilium adalah beril, Be3Al2(SiO3)6

Mineral beril, Be3Al2(SiO3)6

mutiara dari jenis aquamarin (biru terang), dan emerald (hijau tua). Stronsium terdapat dalam celestit, SrSO4, dan stronsianat, SrCO3. Barium ditemukan dalam barit, BaSO4, dan iterit, BaCO3. Radium terdapat dalam jumlah kecil pada bijih uranium, sebagai unsur radioaktif.

2. Sifat-Sifat Unsur Logam Alkali Tanah

Kalsium, stronsium, barium, dan radium membentuk senyawa ion bermuatan +2. Magnesium kadang-kadang bersifat kovalen dan berilium lebih dominan kovalen. Sifat-sifat golongan alkali tanah ditunjukkan pada Tabel berikut

Magnesium dengan air dapat

bereaksi dalam keadaan panas.

Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Unsur-Unsur Golongan Alkali Tanah

Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan antaratom menurun. Hal ini disebabkan jarak antaratom pada logam alkali tanah bertambah panjang. Berilium merupakan logam berwarna abu dan kekerasannya mirip dengan besi, serta cukup kuat untuk menggores kaca. Logam alkali tanah yang lain umumnya berwarna perak dan lebih lunak dari berilium, tetapi lebih keras jika dibandingkan dengan logam alkali.

Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem periodik. Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang. Energi ionisasi kedua dari unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga mudah membentuk kation +2. Akibatnya, unsurunsur cukup reaktif. Kereaktifan logam alkali meningkat dari atas ke

bawah dalam sistem periodik. Pada suhu kamar, berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi agak lambat dengan air, tetapi lebih cepat dengan uap air. Adapun kalsium dan logam alkali tanah yang di bawahnya bereaksi dengan air pada suhu kamar. Reaksinya:

Ca(s) + 2H2O(��) ⎯⎯→Ca(OH)2(aq) + H2(g)

Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Barium dapat membentuk peroksida. Barium peroksida terbentuk pada suhu rendah dan terurai menjadi oksida pada 700°C. Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi dengan hidrogen membentuk logam hidrida. Adapun magnesium dapat bereaksi dengan hidrogen pada tekanan tinggi dengan bantuan katalis MgI2.

Ca(s) + H2(g) ⎯⎯→CaH2(s)

Mg(s) + H2(g) ⎯⎯M⎯gI2⎯→MgH2(s)

Semua unsur alkali tanah bereaksi langsung dengan halogen membentuk halida, dengan nitrogen dapat membentuk nitrida pada suhu tinggi, misalnya magnesium nitrida:

Mg(s) + N2(g)⎯⎯→Mg3N2(s)

Pembakaran unsur-unsur alkali tanah atau garamnya dalam nyala bunsen dapat memancarkan spektrum warna khas. Stronsium berwarna krimson, barium hijau-kuning, dan magnesium putih terang.

Magnesium jika dibakar akan mengeluarkan cahaya sangat terang.

Nyala logam alkali tanah

Oleh karena garam-garam alkali

tanah menghasilkan nyala beraneka

warna, sering dipakai sebagai bahan

untuk membuat kembang api.

3. Pembuatan dan Kegunaan Unsur Logam Alkali Tanah

Logam-logam alkali tanah diproduksi melalui proses elektrolisis lelehan garam halida (biasanya klorida) atau melalui reduksi halida atau oksida. Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan MgCl2. Air laut mengandung sumber ion Mg2+ yang tidak pernah habis. Rumah tiram yang banyak terdapat di laut mengandung kalsium karbonat sebagai sumber kalsium. Pembuatan logam magnesium dari air laut telah dikembangkan oleh berbagai industri kimia seperti ditunjukkan pada gambar berikut

Pembuatan logam magnesium dari

air laut

Jika rumah tiram dipanaskan, CaCO3 terurai membentuk oksida:

CaCO3(s)⎯⎯→CaO(s) + CO2(g)

Penambahan CaO ke dalam air laut dapat mengendapkan magnesium menjadi hidroksidanya:

Mg2+(aq) + CaO(s) + H2O(��)⎯⎯→Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq)

Selanjutnya, Mg(OH)2 disaring dan diolah dengan asam klorida menjadi magnesium klorida.

Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) ⎯⎯→MgCl2(aq) + 2H2O(��)

Setelah kering, garam MgCl2 dilelehkan dan dielektrolisis:

MgCl2(��) ⎯E⎯lek⎯troli⎯sis 1⎯.700⎯→Mg(��) + Cl2(g)

Kulit kerang/tiram merupakan sumber kalsium.

Magnesium dapat juga diperoleh dari penguraian magnesit dan dolomit membentuk MgO. Kemudian, direduksi dengan ferosilikon (paduan besi dan silikon). Logam magnesium banyak digunakan sebagai paduan dengan aluminium, bertujuan untuk meningkatkan kekerasan dan daya tahan terhadap korosi. Oleh karena massa jenis paduan Mg–Al ringan maka paduan tersebut sering digunakan untuk membuat kerangka pesawat terbang atau beberapa bagian kendaraan. Sejumlah kecil magnesium digunakan sebagai reduktor untuk membuat logam lain, seperti berilium dan uranium. Lampu blitz pada kamera analog menggunakan kawat magnesium berisi gas oksigen menghasilkan kilat cahaya putih ketika logam tersebut terbakar.

2Mg(s) + O2(g) ⎯⎯→2MgO(s) + Cahaya

Kalsium dibuat melalui elektrolisis lelehan CaCl2, juga dapat dibuat melalui reduksi CaO oleh aluminium dalam udara vakum. Kalsium yang dihasilkan dalam bentuk uap sehingga dapat dipisahkan.

3CaO(s) + 2Al(��) ⎯1⎯.200⎯⎯→3Ca(g) + Al2O3(s)

Jika logam kalsium dipadukan dengan timbel akan menghasilkan paduan yang cukup keras, digunakan sebagai elektrode pada accu. Elektrode ini tahan terhadap elektrolisis air selama proses isi-ulang, sehingga accu dapat diperbarui. Kalsium juga digunakan sebagai zat pereduksi dalam pembuatan beberapa logam yang kurang umum, seperti thorium.

ThO2(s) + 2Ca(��)⎯1⎯.000⎯⎯→Th(s) + 2CaO(s)

Berilium diperoleh dari elektrolisis berilium klorida, BeCl2. Natrium klorida ditambahkan untuk meningkatkan daya hantar listrik lelehan BeCl2. Selain itu, berilium juga dapat dibuat melalui reduksi garam fluoridanya oleh logam magnesium.

BeF2(��) + Mg(��)⎯9⎯50⎯C→MgF2(��) + Be(s)

Berilium merupakan logam mahal. Ini disebabkan manfaatnya tinggi. Jika sejumlah kecil tembaga ditambahkan ke dalam berilium, akan menghasilkan paduan yang kerasnya sama dengan baja. Adapun, barium dihasilkan melalui reduksi oksidanya oleh aluminium. Walaupun stronsium sangat sedikit digunakan secara komersial, stronsium dapat diproduksi melalui proses yang serupa.

4. Pembuatan dan Kegunaan Senyawa Alkali Tanah

Senyawa logam alkali tanah dengan beberapa aplikasinya dalam industri dan rumah tangga dipaparkan dalam Tabel berikut

Manfaat Senyawa Logam Alkali Tanah

Mineral kalsium karbonat dan kulit kerang adalah sumberkomersial sangat murah dan melimpah di alam. Jika dipanaskan hingga 900°C, karbonat terurai melepaskan karbon dioksida dan menghasilkan kalsium oksida, yang secara komersial dikenal sebagai kapur tohor. Kapur tohor digunakan pada pembuatan baja. Penambahan zat tersebut ke dalam lelehan besi yang mengandung silikat akan bereaksi dengan silikat membentuk ampas yang mengapung pada permukaan lelehan besi. Reaksinya tergolong asam-basa Lewis:

oksida basa oksida asam ampas kalsium silikat

Kalsium hidroksida, Ca(OH)2 digunakan sebagai bahan pengisi pada pembuatan kertas, dan untuk membuat gigi buatan bersama-sama senyawa fluorin. Senyawa CaO dan Ca(OH)2 digunakan untuk melunakkan air sadah. Jika air sadah yang mengandung Ca(HCO3)2 diolah dengan Ca(OH)2, semua ion kalsium diendapkan sebagai kalsium karbonat. Ca2+(aq) + 2HCO3(aq) + Ca(OH)2(aq) ⎯⎯→2CaCO3(s)+ 2H2O(��) Senyawa MgCO3 jika dipanaskan di atas 1.400°C, akan menjadi MgO yang bersifat agak inert. MgO digunakan untuk membuat bata tahan api (tungku pirolisis). Jika MgO dibuat pada suhu lebih sekitar 700°C, akan diperoleh serbuk oksida yang larut dalam asam dan digunakan sebagai aditif makanan hewan, merupakan sumber ion Mg2+ dalam nutrien. Senyawa penting dari barium adalah BaSO4. Senyawa ini digunakan pada penggilingan minyak dalam bentuk bubur, berfungsi sebagai perekat gurdi penggilingan. BaSO4 juga tidak dapat di tembus sinar-X sehingga senyawa ini digunakan untuk diagnosa sinar-X

Fotografi sinar-X pada usus manusia menggunakan senyawa BaSO4

Senyawa barium yang larut dalam air tidak dapat digunakan sebab bersifat racun, tetapi suspensi BaSO4 yang terdapat sebagai ion barium, racunnya dapat diabaikan.


Entry Filed under: Kimia Unsur (Alkali Tanah).
http://jabirbinhayyan.wordpress.com/2009/12/02/164/

Selasa, 09 Februari 2010

OBAT SAKIT MAAG




Antasida adalah obat yang dimaksudkan untuk mengatasi kelebihan asam pada lambung. Semua antasida merupakan basa, sahingga akan menetralkan asam tersebut. Senyawa-senyawa basa yang sering digunakan pada antasida yaitu NaHCO3, CaCO3, Al(OH)3, MgCO3, Mg(OH)2, NaAl(OH)2CO3. senyawa-senyawa tersebut akan bereaksi dengan asam (H¬¬+) seperti berikut:
NaHCO3 + H → Na + H2O + CO2
CaCO3 + 2H → Ca + H2O + CO2
Al(OH)3 +3H → Al + 3H2O
MgCO3 + 2H+ → Mg + H2O + CO2
Mg(OH)2 + 2H → Mg + H2O
NaAl(OH)2CO3 + 4H → Na + Al + 3H2O + CO2
Senyawa natrium bikarbonat yang juga dikenal sebagai sebutan soda kue atau baking soda, aman dikonsumsi sesekali bagj kebanyakan orang, tetapi penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan keadaan darah terlalu basa(alkalosis). Senyawa itu juga tidak dianjurkan bagi orang yang mengidap tekanan darah tinggi sebab dapat memperbutuk keadaan.
Senyawa kalsium karbonat bekerja cepat dan aman dalam jumlah yang sedikit, tetapi penggunaan secara rutin dapat menyebabkan sembelit. Selain itu, ion kalsium dapat merangsang peningkatan sekresi asam setelah beberapa jam kemudian.
Senyawa aluminium hidroksida sebagaimana kalsium karbonat , dapat menyebabkan sembelit.
Selain itu, dapat menurunkan ion fosfat dalam tubuh karena dapat mnyebabkan endapan aluminium fosfat.
Senyawa magnesium dalam jumlah sedikit berfungsi sebagai antasida, namun dalam jumlah banyak dapat berfungsi sebagai obat pencahar(menyebabkan diare).
Berbagai jenis antasida yang banyak dikenal menggunakan kombinasi senyawa aluminium yang menyebabkan sembelit dan senyawa magnesium yang menyebabkan diare, sehingga saling menghilangkan dampak negatifnya.
Perlu diketahui bahwa antasida dapat berinterakasi dengan obat-obatan lainnya. Seseorang yang sedang mengonsumsi obat lain disarankan konsultasi kedoter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi sendiri suatu antasida. Juga harus diingat, bahwa antasida yang digunakan tanpa nasihat dokter hanya aman untuk penggunaan sesekali.

Oleh: Irvan Hutomo Putera, a.k.a irvanezohp

Antasida (antacid, antiacid) merupakan salah satu pilihan obat dalam mengatasi sakit maag. Antasida diberikan secara oral (diminum) untuk mengurangi rasa perih akibat suasana lambung yang terlalu asam, dengan cara menetralkan asam lambung. Asam lambung dilepas untuk membantu memecah protein. Lambung, usus, dan esophagus dilindungi dari asam dengan berbagai mekanisme. Ketika kondisi lambung semakin asam ataupun mekanisme perlindungan kurang memadai, lambung, usus dan esophagus rusak oleh asam memberikan gejala bervariasi seperti nyeri lambung, rasa terbakar, dan berbagai keluhan saluran cerna lainnya.

Umumnya antasida merupakan basa lemah. Biasanya terdiri dari zat aktif yang mengandung alumunium hidroksida, madnesium hidroksida, dan kalsium (bisa anda lihat di kemasan antasida). Terkadang antasida dikombinasikan juga dengan simetikon yang dapat mengurangi kelebihan gas.

Efek samping yang utama antasida dengan zat aktif alumunium hidroksida adalah konstipasi (sembelit). Sedangkan antasida dengan zat aktif magnesium hidroksida dapat menyebabkan diare, sehingga kedua zat aktif ini sering dikombinasikan agar efek samping dapat diminimalisir. Seseorang yang mengalami gangguan ginjal harus berhati-hati dalam menggunakan antasida yang mengandung magnesium, bahkan bila perlu jangan menggunakannya. Antasida yang mengandung kalsium dapat mengontrol keasaman di lambung sekaligus sebagai suplementasi kalsium. Suplemen kalsium sangat penting bagi wanita postmenopause. Antasida yang mengandung kalsium dapat menyebabkan sembelit.
http://medicastore.com/artikel/265/Maag_dan_Antasida.html

MINUMAN ISOTONIS


Isotonik terdiri dari dua kata, yaitu Iso adalah sama dan tonik artinya tekanan. Tekanan yang sama artinya cairan di dalam minuman isotonik harus mempunyai tekanan yang sama dengan yang terdapat dalam sel tubuh dan darah. Dengan demikian, larutan itu memiliki tekanan yang sama dengan dinding pembuluh darah. Minuman ini biasanya kerap dihubungkan sebagai minuman penambah stamina atau minuman pengganti ion tubuh. Minuman ini biasanya dikonsumsi setelah lelah berolahraga. Setelah melakukan aktivitas yang begitu menguras tenaga pasti badan terasa letih dan ingin segera minum, untuk menghilangkan rasa haus. Hal ini dikarenakan pada saat berolahraga, atau melakukan aktivitas yang berat, kita kehilangan banyak cairan yang keluar melalui keringat. Cairan yang keluar tersebut berupa zat-zat elektrolit seperti natrium dan kalium, dan cairan tersebut harus segera digantikan. Kalau tidak dapat menyebabkan gangguan, terutama pada jantung. Pada keadaan ini minuman isotonik memang lebih baik daripada air biasa, karena minuman isotonik dapat lebih cepat menggantikan zat-zat elektrolit yang hilang.


Cairan tubuh berperan penting dalam metabolisme, diantaranya mengangkut dan menyerap zat-zat gizi di dalam darah, membantu proses pencernaan dan menjaga suhu tubuh. Mengingat fungsinya, jangan heran bila tubuh manusia membutuhkan cairan setiap hari untuk mengganti cairan yang keluar melalui pernapasan, keringat, dan urine. Jika cairan yang keluar tidak segera digantikan, lama kelamaan tubuh dapat mengalami dehidrasi. Gejala yang muncul antara lain badan lemas, mata berkunang-kunang hingga konsentrasi menurun. Aktivitas fisik yang terlampau berat juga bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan yang ditandai dengan gejala mual, lelah, nyeri kepala, muntah, bahkan kejang otot. Minuman isotonik dipercaya bukan hanya mampu menggantikan cairan tubuh. Minuman ini juga konon dapat menyembuhkan demam berdarah dan tifus. Apa benar begitu? Sebenarnya, minuman ini hanya membantu mempercepat proses pemulihan penderita. Bila si pasien rajin mengonsumsi minuman isotonik, maka cairan tubuhnya yang hilang akan tergantikan secara efektif. Minuman ini juga baik dikonsumsi saat mengalami dehidrasi atau diare. Boleh dibilang fungsinya serupa dengan oralit. Tak cuma itu. Minuman isotonik juga dinilai mujarab dalam proses penyembuhan sariawan. Meski begitu, bila dikonsumsi dalam kondisi sedang tidak melakukan aktivitas fisik berat yang sampai mengeluarkan banyak keringat, kandungan ion di dalam minuman ini tak memberikan efek positif. Pasalnya dalam keadaan normal atau segar bugar, tubuh tak membutuhkan zat-zat elektrolit tersebut. Akhirnya, kandungan mineral minuman jenis ini tak termanfaatkan. Sekadar ilustrasi, dalam bidang farmasi, cairan isotonik umumnya digunakan untuk membuat larutan infus atau obat suntik. Larutan isotonik dapat dibuat dengan menambahkan garam sampai kepekatan larutan mencapai sekitar 0,9%. Disebut juga larutan garam fisiologis. Nah, larutan ini mengandung elektrolit yang diperlukan tubuh sebagai pengganti elektrolit yang hilang. Penggunaannya dengan cara disuntikkan ke pembuluh darah, bukan diminum agar larutan cepat diserap tubuh. Disebut isotonik karena keseimbangan kepekatan larutan yang masuk sama dengan kepekatan cairan darah. Mengapa harus seperti itu? Karena dia lebih encer, sel-sel darah malah bakal membengkak. Sebaliknya, bila kepekatan larutan yang masuk lebih tinggi, sel-sel darah akan mengerut.
Belakangan ini minuman isotonik semakin gencar menyerbu pasaran. Namun, benarkah minuman isotonik memiliki khasiat sehebat yang digembar gemborkan iklannya? Bolehkah minuman ini dikonsumsi sembarang orang? Hal ini tentu menjadi perhatian publik. Apalagi masyarakat yang notabenenya bekerja seharian dan menghabiskan tenaga dan stamina. Masyarakat percaya dan bahkan terhipnotis akan hal itu, minuman itu dapat menggantikan stamina dan tenaga mereka yang terkuras seharian akibat beraktivitas. Di iklan, seolah-olah isotonik bisa diminum siapa saja dan dalam kondisi apa saja. Akan tetapi sebenarnya minuman isotonik akan lebih baik dikonsumsi jikalau dalam waktu dan porsi yang tepat. Meski isotonik tidak boleh dikonsumsi sembarangan, beberapa iklan produk isotonik justru memakai model orang biasa (bukan atlet) sebagai konsumen isotonik. Minuman isotonik itu juga ditenggak pada kondisi biasa saja, seperti terjebak macet yang tidak selalu identik dengan keluarnnya ion-ion tubuh secara berlebihan. Bahkan disebutkan, tanpa menyebut kondisinya, isotonik lebih baik dari air biasa. Dibalik kesan kesegarannya, minuman isotonik dapat berbahaya apabila dikonsumsi sembarangan.
Apa sajakah komposisi dalam minuman isotonik? Mengapa isotonik tidak dapat dikonsumsi sembarangan? Isotonik tidak bisa dikonsumsi sembarangan karena minuman ini mengandung garam natrium (NaCl). Kandungan dalam minuman isotonik adalah elektrolit (Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl-), sedangkan kandungan gula cukup rendah hanya 6%-7% per 100 mL-nya (rata-rata= kurang lebih 26 kkal/ 100 mL, kebutuhan orang dewasa = kurang lebih 2.100 kkal/ hari). Gula dalam hal ini dibutuhkan untuk membantu mempercepat penyerapan elektrolit dan sudah tentu kandungan yang terbanyak adalah air. Komposisi isotonik 98 persen berupa air. Dua persen lainnya berupa ion Natrium Klorida, Kalium Fosfat, Magnesium Sitrat, dan Kalsium Laktat. Fungsi ion-ion ini dapat mengganti elektrolit tubuh yang hilang. Komposisi yang terkandung di dalam minuman isotonik ini sebenarnya sama dengan yang terdapat di dalam cairan infus. Cairan infus yang digunakan dalam dunia medis sebagai asupan bagi pasien yang mengalami dehidrasi atau kesulitan mengonsumsi makanan secara oral (melalui mulut). Ide pertamanya munculnya minuman ini konon juga berasal dari para dokter yang sering melakukan operasi. Pada saat mereka susah mengambil makanan dan minuman untuk konsumsinya, para dokter dan paramedis ini sering menggunakan cairan infus sebagai minumannya. Dengan minum cairan tersebut, stamina dan kebugarannya bisa pulih kembali. Lalu mengapa tidak diproduksi saja cairan infus untuk dikonsumsi secara luas. Nah, dari situlah akhirnya muncul ide untuk menghasilkan minuman yang komposisinya sama dengan cairan infus. Namun, karena cairan infus itu tidak enak, akhirnya minuman isotonik tersebut dimodifikasi dengan berbagai bahan perasa yang membuatnya enak dan disukai konsumen. Secara umum minuman isotonik hanya berisi air, gula, garam dan beberapa mineral seperti kalium dan sodium.

Hati-hati terhadap minuman isotonik. Tidak menutup kemungkinan minuman tersebut mengandung bahan pengawet Penelitian Kombet yang disupervisi oleh Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan (LP3ES) Jakarta dilakukan di tiga laboratorium. Yakni di Sucofindo Jakarta, M-Brio Bogor, dan Bio-Formaka Bogor. Ada dua zat pengawet yang dicari dalam minuman kemasan, yakni natrium benzoate dan kalium sorbet. Riset tersebut dilakukan 17 Oktober hingga 3 November 2006. Pemakaian bahan pengawet tersebut dikarenakan perusahaan ingin mengambil untung yaitu dengan cara menambahkan bahan pengawet. Kebanyakan perusahaan enggan mencantumkan kandungan pengawet dalam kemasan yang terdapat dalam minuman isotonik. Padahal zat pengawet yang ada dalam minuman kemasan itu sangat berbahaya. Pengawet merupakan bahan yang ditambahkan untuk mencegah atau menghambat terjadinya kerusakan atau pembusukan minuman atau makanan. Dengan penambahan pengawet tersebut, produk minuman diharapkan terpelihara kesegarannya. Akan tetapi penggunaannya tentu harus mengikuti takaran yang dibenarkan. Lantaran itu masyarakat perlu memahami label yang tertera pada kemasan. Sayangnya, pada label kemasan produk banyak tidak dicantuman atau dijelaskan tentang komposisi bahan pengawet yang digunakan. Kalaupun dicantumkan, penjelasan biasanya ditulis dengan huruf yang sangat kecil sehingga sulit dibaca atau menggunakan bahasa asing sehingga tak mudah dipahami konsumen. Ada tiga kelompok produk yang beredar di pasaran. Pertama, produk yang tidak menggunakan bahan pengawet. Kedua, produk yang menggunakan bahan pengawet dan mencantumkannya pada label. Ketiga, menggunakan bahan pengawet tapi tak mencantumkan pada kemasan. Padahal pencantuman komposisi kandungan bahan pada kemasan produk amatlah penting untuk diketahui. Dampak dari bahan pengawet tentu akan berakibat fatal bagi tubuh. Salah satunya bisa menyebabkan penyakit sistemik lupus ery-the-matosus (SLE), penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Dampak lain dari bahan pengawet minuman dalam kemasan adalah kanker. Dalam sebuah literatur disebutkan bahwa bila dikonsumsi secara berlebihan, dapat timbul efek samping berupa edema (bengkak) yang dapat terjadi karena retensi atau tertahannya cairan di dalam tubuh.

OBAT SUNTIK (INJECTIONES)




Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir (Anonim, 1978 , halaman 317).


Menurut Ansel , 2005 (halaman 399) obat suntik didefinisikan secara luas sebagai sediaan steril bebas pirosgen yang dimaksudkan untuk diberikan secara parenteral. Istilah parenteral seperti yang umum digunakan, menunjukkan pemberian lewat suntikan seperti berbagai sediaan yang diberikan dengan suntikkan. Kata ini berasal dari kata Yunani, para dan enteron berarti di luar usus halus dan merupakan rute pemberian lain dari rute oral. Pirogen adalah senyawa organik yang menimbulkan demam, berasal dari pengotoran mikroba dan merupakan penyebab banyak reaksi – reaksi febril yang timbul pada penderita yang menerima suntukan intravena.
Sedangkan menurut Farmakope Indonesia, 1995 (halaman 9), sediaan steril untuk kegunaan pareteral digolongkan menjadi 5 jenis yang berbeda yaitu : (1) obat atau larutan atau emulsi yang digunakan untuk injeksi, ditandai dengan nama, Injeksi …; (2) sediaan padat kering atau cairan pekat tidak mengandung dapar, pengencer ataubahan tambahan lain dan larutan yng diperoleh setelah persyaratan Injeksi, dan dapat dibedakan dari nama bentuknya, … Steril ; (3) sediaan seperti tertera pada (2) tetapi mengandung satu atau lebih zat padat, pengencer atau bahan tambahan lain, dan dapat dibedakan dari nama bentuknya, ... untuk injeksi ; (4) sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak disuntikkan secara intravena atau ke dalam saluran spinal, dan dapat dibedakan dari nama bentuknya, Suspensi … Steril dan (5) sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspense steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai, dan dapat dibedakan dari nama bentuknya, … Steril untuk Suspensi.

Injeksi merupakan salahsatu bentuk sediaan parenteral dimana memiliki :
1.Keuntungan
- Obat memiliki onset ( mulai kerja ) yang cepat
- Efek obat dapat diramalkan dengan pasti
- Bioavailabilitas sempurna atau hampir sempurna
- Kerusakan obat dalam tractus gastrointestinalis dapat dihindarkan
- Obat dapat diberikan kepada penderita yang sakit keras atau yang sedang
dalam keadaan koma
2.Kerugian
- Rasa nyeri saat disuntik, apalagi kalau harus diberikan berulang kali
- Memberikan efek psikologis pada penderita yang takut disuntik
- Kekeliruan pemberian obat atau dosis hampir tidak mungkin diperbaiki,
terutama sesudah pemberian intravena
- Obat hanya dapat diberikan kepada penderita di rumah sakit atau tempat
pratik dokter oleh dokter dan perawat yang kompetan ( Lukas, 2006, halaman
9 – 10 ).
Persyaratan sediaan parenteral antara lain :
1.Sesuai antara kandungan bahan obat yang ada di dalam sediaan dengan pernyataan
tertulis pada etiket dan tidak terjadi pengurangan kualitas selama penyimpanan
akibat perusakan obat secara kimiawi dan lain sebagainya.
2.Penggunaan wadah yang cocok, sehingga tidak hanya memungkinkan sediaan tetap
steril, tetapi juga mencegah terjadinya interaksi antara bahan obat da material
dinding wadah.
3.Tersatukan tanpe terjadi reaksi
4.Bebas kuma
5.Bebas pirogen
6.Isotonis
7.Isohidris
8.Bebas partikel melayang ( Lukas, 2006, halaman 10 ).

Tonisitas laruan obat suntik :
1.Isotonis
Jika suatu larutan konsentrasinya sama besar dengan konsentrasi dalam sel darah merah, sehingga tidak terjadi pertukaran cairan di antara keduanya, maka larutan dikatakan isotonis ( ekuivalen dengan larutan 0,9% NaCl ).
2.Isoosmotik
Jika suatu larutan memiliki tekanan osmose sama dengan tekanan osmose serum dara, maka larutan dikatakan isoosmotik ( 0,9% NaCl, 154 mmol Na+ dan 154 mmol Cl- per liter = 308 mmol per liter, tekanan osmose 6,86 ). Pengukuran menggunakan alat osmometer dengan kadar mol zat per liter larutan.

3.Hipotonis
Turunnya titik beku kecil, yaitu tekanan osmosenya lebih rendah dari serum darah, sehingga menyebabkna air akan melintasi membrane sel darah merah yang semipermeabel memperbesar volume sel darah merah dan menyebabkan peningkatan tekanan dalam sel. Tekanan yang lebih besar menyebabkan pecahnya sel – sel darah merah. Peristiwa demikian disebut Hemolisa.

4.Hipertonis
Turunnya titik beku besar, yaitu tekanan osmosenya lebih tinggi dari serum darah, sehingga menyebabkan air keluar dari sel darah merah melintasi membran semipermeabel dan mengakibatkan terjadinya penciutan sel – sel darah merah. Peristiwa demikian disebut Plasmolisa.
Bahan pembantu mengatur tonisitas adalah : NaCl, Glukosa, Sukrosa, KNO3 dan NaNO3
( Lukas, 2006, halaman 50 – 51 )

OBAT TETES MATA



Pengertian obat tetes mata

Yang dimaksud dengan obat tetes mata (guttae ophthalmicae) adalah suatu sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang digunakan untuk terapi atau pengobatan mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar kelopak dan bola mata.

Maksud penggunaan obat tetes mata

Obat tetes mata digunakan dengan maksud:

a. Untuk memudahkan penggunaan, hanya dengan meneteskan saja.

b. Untuk efek lokal, misalnya peradangan pada konjungtiva mata.

Persyaratan obat tetes mata yang ideal

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan obat tetes mata :

1. Nilai isotonisitas
2. Pendaparan
3. Pengawet
4. Pengental
5. Pengkhelat

Beberapa syarat obat tetes mata yang ideal:

1. Bersifat steril, terutama yang ditujukan untuk mata yang sakit, luka, atau setelah operasi.

2. Tetes mata yang berupa larutan haruslah jernih.

3. Tetes mata yang berupa suspensi, bahan yang tidak larut haruslah sangat halus, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi rangsangan terhadap mata sehingga air mata tidak banyak keluar.

Kandungan obat tetes mata

Sediaan obat tetes mata dapat mengandung obat dengan efek terapi: antiperadangan, antimikroba, miotik (menyempitkan pupil mata), midriatika (melebarkan pupil mata), dan anestesi (bius) lokal, serta dapat digunakan untuk diagnosis.

Sayang sekali di dalam pertanyaan tidak disebutkan kandungan obat tetes mata yang Anda gunakan setiap harinya, sehingga kami tidak dapat menjelaskan efek sampingnya. Namun secara umum, obat tetes mata
tidak boleh digunakan lebih dari satu bulan setelah tutup dibuka. Khusus untuk sediaan obat tetes mata yang berbentuk suspensi, sebelum digunakan haruslah dikocok terlebih dahulu. Waspadalah jika menggunakan obat tetes mata yang mengandung kortikosteroid, karena jika dipakai tidak sesuai dengan indikasi dan tidak dengan resep atau petunjuk dokter dapat menyebabkan glaukoma yang bisa berujung pada kebutaan.

19 Kiat Menggunakan Obat Tetes Mata

Berikut ini cara higienis menggunakan obat tetes mata:

1. Cucilah tangan terlebih dahulu (menggunakan air hangat dan sabun antiseptik).

2. Posisikanlah tubuh Anda berdiri atau duduk di depan cermin.

3. Bukalah tutup botol tetes mata.

4. Periksalah terlebih dahulu ujung penetes untuk memastikan tidak pecah atau patah

5. Jangan menyentuh ujung penetes dengan apapun (termasuk menyentuh bola mata) dan usahakan tetap bersih

6. Posisikan kepala menengadah dan tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah sampai terbentuk cekungan

7. Pegang obat tetes mata dengan ujung penetes di bawah sedekat mungkin dengan mata tapi tidak menyentuhnya

8. Perlahan-lahan tekan botol tetes mata hingga jumlah tetesan yang diinginkan dapat menetes dengan benar pada cekungan yang terbentuk dari kelopak mata bagian bawah

9. Tutuplah mata secara perlahan selama kurang lebih 2-3 menit, jangan berkedip-kedip.

10. Bersihkan kelebihan cairan dengan tisu

11. Cucilah tangan Anda kembali untuk membersihkan sisa obat tetes mata.

12. Ulangi lagi untuk mata yang lain jika diperlukan.

13. Tutup kembali obat tetes mata itu, jangan mengusap atau mencuci ujung penetesnya dengan kata lain, obat tetes mata haruslah tetap tertutup rapat sesudah dipakai.

14. Setelah obat tetes mata dibuka, sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan gelap.

15. Jangan menggunakan obat tetes mata secara bersama-sama atau bergantian. Satu obat tetes mata hanya untuk satu orang.

16. Jika menggunakan lebih dari satu obat tetes mata, maka setelah menggunakan obat yang pertama sebaiknya menanti hingga 2 menit barulah kemudian menggunakan obat tetes mata yang berikutnya.

17. Jauhkanlah obat tetes mata dari jangkauan anak-anak.

18. Botol obat tetes mata sebaiknya dibuang setelah satu bulan. Untuk memudahkan mengingat, sebaiknya dicatat kapan waktu pertama kali tetes mata itu digunakan.

19. Hindari pemakaian lensa kontak saat menetes mata, karena obat dan pengawet yang ada dalam obat akan dapat terakumulasi di dalam lensa kontak.

MENGAPA SERAT DAPAT MENCEGAH PENYAKIT?



Serat memang berasal dari nabati yang merupakan kumpulan berbagai zat kimia yang tahan terhadap enzim pencernaan sehingga tidak dapat dicerna dengan baik. Tapi, justru karena tidak dapat dicerna inilah yang mampu membantu proses pembuangan sisa-sisa makanan di dalam tubuh.
Berikut dijelaskan beberapa penyakit yang dapat dicegah oleh serat :


•Sembelit
Konsumsi serat yang tinggi akan menghasilkan feses (tinja) dengan berat yang lebih besar. Hal ini akan merangsang gerakan peristaltik usus besar dan menekan tinja keluar. Disamping itu, serat membentuk feses yang lunak dan licin sehingga tidak keras atau terasa sakit saat dikeluarkan.

•Gangguan Usus (diverculitis)
Menurut penelitian, hampur sebagian orang dewasa berumur 45 tahun ke atas menderita gangguan usus. Diverculitis atau gangguan usus merupakan penyakit pada saluran usus besar berupa luka dan benjolan, seperti bisul. Benjolan luka ini dapat mempermudah terbentuknya sel-sel kanker, jika kontak dengan senyawa karsinogenik. Tonjolan tersebut dapat mengikat feses sehingga terjadi radang yang menyakitkan. Disinilah fungsi serat yaitu mendorong tinja agar mudah dikeluarkan, sehingga tonjolan dapat mengecil dan lama kelamaan hilang. Meskipun tidak menyembuhkan tapi secara tak langsung serat telah membantu mencegah gangguan usus atau divertikulosis.

•Kegemukan
Kalori yang rendah dapat ditemukan pada makanan berserat tinggi. Oleh karena itu, seseorang dengan konsumsi serat rendah mudah terkena kegemukan atau obesitas. Kalori yang tinggi jika tidak diimbangi dengan pembakaran energi yang seimbang bisa menjadi biang kegemukan. Selain itu, serat, khususnya yang larut dalam air, mampu menghambat penyerapan gula darah dan lemak serta memberikan efek kenyang yang lebih lama untuk menunda keinginan makan.

•Penyakit Jantung Koroner dan Kolesterol Tinggi
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian hampir di setiap negara. Dari penelitian tersebut, ditemui hubungan langsung antara konsentrasi kolesterol darah dan PJK. Dilihat dari jenisnya, serat jenis larut air diyakini sangat efektif dalam membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah hingga 5% karena kemampuannya dalam menjerat lemak dan membuangnya melalui kotoran agar tidak diserap oleh tubuh.

•Diabetes
Kenaikan kadar gula dalam darah dapat ditekan jika karbohidrat dikonsumsi bersama serat makanan, terutama serat yang larut dalam air. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi penderita diabetes, baik tipe I maupun tipe II.

•Kanker
Begitu makanan sampai di usus besar (kolon), beberapa mikroba akan mengurainya menjadi senyawa sisa yang bersifat racun. Jika terjadi kontak dengan dinding usus dalam jangka waktu tertentu, misalnya terjadi sembelit, sisa-sisa yang beracun ini dapat memicu kanker usus besar atau kanker kolon. Kematian akibat kanker kolon menempati urutan keempat dan peringkat kedua penyebab kematian akibat kanker. Selain itu, berdasarkan penelitian, mengkonsumsi makanan kaya serat juga menurunkan resiko kanker mulut dan tenggorokan hingga 50 persen.

•Daya tahan tubuh
Pada usus besar banyak hidup bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan dan daya tahan tubuh dari serangan bakteri jahat yang terbawa saat makanan dikonsumsi. Serat, khususnya yang larut merupakan prebiotik sebagai makanan bagi bakteri baik atau yang sering disebut dengan probiotik. Fermentasi serat dalam usus besar meningkatkan pertumbuhan bakteri penghasil asam laktat, yang membantu mencegah akumulasi zat racun dan bakteri patogen penyebab penyakit.

Dalam berbagai penelitian yang dilakukan di negara-negara maju akhir-akhir ini, buah dan sayur banyak dikaitkan dengan kemampuannya untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit degeneratif.
Selain sebagai sumber vitamin dan mineral, buah dan sayur juga merupakan sumber serat pangan serta kaya akan antioksidan, khususnya dari golongan flavonoid.Dalam tanaman itu sendiri, flavonoid mempunyai aneka fungsi, seperti untuk menarik serangga yang membantu penyerbukan, membantu fotosintesis, antimikrobia, dan antivirus.Beberapa contoh dari flavonoid yang sudah diketahui bermanfaat untuk manusia adalah isoflavon yang terdapat dalam KEDELAI, katekin yang terdapat dalam teh, dan antosianin yang terdapat dalam buah duwet dan anggur merah.