Senin, 25 Januari 2010

Taukah kamu?? Mie Instan dapat menyebabkan ANEMIA


Mie instan kini menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia, baik tua-muda di desa-kota. Itu dipahami karena cara penyajian mie instan yang praktis, selain juga rasanya yang gurih. Tapi banyak orang terutama orang tua tidak sadar bahwa banyak mengonsumsi mie instan bisa menyebabkan anemia.


”Budaya baru orang Indonesia memakan mie instan sebagai lauk pauk nasi menunjang terjadinya anemia. Mie instan tidak memiliki gizi terutama zat besi yang banyak terdapat di ikan dan sayuran hijau,” kata Ketua Unit Koordinasi Kerja Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia Kusnandi Rusmil di Jakarta, akhir pekan lalu.


Padahal, menurut Kusnadi, anemia pada masa kanak-kanak akan meningkatkan proses penurunan kecerdasan (retardasi mental) 1,28 kali per penurunan nilai hemoglobin yang terjadi pada anak bersangkutan.

Anemia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dipicu oleh kurangnya asupan zat besi. Kasus itu terjadi pada dua miliar penduduk di dunia. Di negara berkembang seperti Indonesia, kondisi tersebut diperparah oleh hilangnya darah dari usus secara berkepanjangan akibat infeksi parasit dan malaria.

Menurut Kusnadi, anemia defiensi besi pada anak banyak terjadi pada anak usia di bawah dua tahun. Survei Kesehatan Rumah tangga 2001 menunjukkan prevalensi pada anak usia 0-5 tahun mencapai 47% di Indonesia.

Sedangkan prevalensi anemia pada bayi di bawah enam bulan sebesar 61,3%, sedangkan pada usia 6-11 bulan mencapai 64,8%, dan umur 12-23 bulan sebanyak 59%.

Sedangkan pada anak usai sekolah dan remaja mencapai 36,55% dan wanita usia subur 40%. ”Padahal, masa anak-anak itu adalah masa emas perkembangan otak,” tutur dia. (izn)

Sumber: PdPersi
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Yuli%20Handayanti%20060817_/mie.html

Bahan-bahan Mie Instan yang harus diwaspadai

Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai adalah :

1. Bumbu dan pelengkap

Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.

2. Bahan penambah rasa

Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.

3. Minyak sayur

Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.

4. Solid Ingredient

Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.

5. Kecap dan sambal

Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya.

Baca selengkapnya di:

http://zigma.wordpress.com/2006/12/19/di-balik-gurihnya-mie-instan/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar